
tak malu lagi (c) MT
Di Gresik, tepatnya di area parkir Makam Sunan Giri, aku dihadang sekelompok bocah. Mereka meminta recehan. Temanku yang sudah menyiapkan sekantong plastik gopean dan secengan, membagi-bagikan kepada mereka. Bagiku, keberadaan mereka di kompleks pemakaman ini tak terlalu mengganggu. Sambil main mereka bisa kecipratan recehan dari para pengunjung makam yang memang memerlukan keberadaan pengemis sebagai penerima sedekah.
Aku berjalan menaiki tangga sambil jeprat-jepret kegiatan rakyat endonesya di sekitarku. Tapi kurasakan langkahku agak berat. Ternyata, bocah perempuan yang sudah kebagian recehan dari temanku sedang asyik mengutil uang dari tas pinggangku yang memang berposisi di pinggang kananku. hm… kujepret saja bocah itu dengan kameraku. Ia tak takut, malah tersenyum. Bahkan ia minta difoto lagi dengan pose berbeda bersama teman-temannya. hahaha… dasar bocah, sudah tak punya rasa malu rupanya. Andai seorang talent-scout menemukan bocah ini, sepertinya bisa diorbitkan jadi artis cilik. 🙂
julie
25 June 2009
pertamaxx memang dahsyat rasanya
PS
25 June 2009
Bersyukurlah karena cuma recehan yang dikutil. Coba kalau barang loe yang dibalik celana itu yang dikutil… 😀
sucimanize
25 June 2009
yah….
namanya juga bocah ya mas, malunya belum ada
hehehe
Hilman
25 June 2009
Satu sisi aku ngerasa prihatin dengan kondisi ini, karena selain dari menunjukkan mental anak-anak negri ini yang kurang baik, hal ini pun tentunya akan akan membuat potensi wisata kita jadi semakin menurun.
julie
25 June 2009
http://julie.blogdetik.com/2009/06/25/pelukis-malam/
kerjakan peermu jendral
'dee
25 June 2009
Walah.. ngutil? Mengemis masih ‘lumayan’ dibanding mengutil… 😥 d.~