Di bawah pendar purnama di tengah malam Ramadhan, aku teringat sebuah lagu lama. Dulu aku sering menyetelnya di kamar kosku. Kasetnya (Sirkus Barock) kubeli di toko kaset di lorong bawah tanah, ketika Terminal Blok M baru saja diresmikan. Lagu ini menyeretku pada sebuah perenungan tentang pergulatan hidup yang dijalani oleh setiap anak manusia.
Kanvas Putih (Sawung Jabo)
Kanvas putih di hadapanku
Mataku menembusmu
Kanvas putih di hadapanku
Kudapatkan tubuhkuBagaikan lukisan hidup
Yang berbingkai dan bertepiCoretan warna memenuhi ruangmu
Ruang adalah pelepasan hasrat semata
Bagai tong sampahKanvas putih kau pasrahkan dirimu
Untuk dicoret dengan bermacam warna
Tapi itulah nasibmuReffrain:
Kanvas putih bagai kehidupan
Bedanya kau bertepi
Sedangkan kehidupan ini
Tak berujung tak bertepiNamun kau selalu hadir di hadapan mereka
Mereka yang membutuhkan dirimu
Untuk meluapkan perasaannya
Seringkali kau dibuang dan ditertawakan
Karena kau tak menghasilkan yang berarti
Tapi itulah nasibmu!Back to Reff
ontohod
11 September 2009
jadi inget lagu.. jilbab jilbab putiiihh.. lambang kesuciaaan… 😛
julie
11 September 2009
coretkan warna warna yang indah di atas kanvas putihmu
albet
11 September 2009
Hmm…
Mampir baca2 sambil cari2 pengetahuan baru…
Salam.. 🙂
Hanya nama
11 September 2009
Lagu lawas, biasanya dalem bgt tu liriknya, lam kenal
PS
11 September 2009
Nasib, nasib….. 😦
kalasenja
11 September 2009
wah, aku belum pernah dengar. 😥
ruangsisa
11 September 2009
aku punya kasetnya
lischantik
12 September 2009
baru tau ada lagu tsb
bri
12 September 2009
__matahari aio sahuur dulu…bri suka kanvas juga lagunya 😉 __
aziza
12 September 2009
yg g tau lagux its mean angk.muda en yg tau angkatan 45 kyk aku hehe :p
oeban
12 September 2009
kanvasnya atau lukisannya yang merupakan kehidupan? kehidupan kita dan dunia beserta segala isinya yang kita anggap tidak bertepi, ternyata juga juga ada batas dan akhirnya. Yang tidak bertepi hanya “DIA”.
RitaSusanti
12 September 2009
Seapakat dengan mas Oeban, kehidupan di dunia ini tentu saja ada ujung dan batasnya. Kehidupan akhirat lah yg tak berujung dan tak bertepi…
Lagu-lagu lawas memang biasanya penuh makna, dan saya paling suka lagu-lagunya Ebiet G Ade. Hingga sekarang saya tak pernah bosan mendengarkannya. Karena begitu banyak pesan yg bisa diambil dari lirik-liriknya…
codet
13 September 2009
Kanvas yang malang, dicoreti lalu diserapahi. Padahal jelek-jelek karya si pencoret sendiri.
Pernah dengar beberapa lagu Sawung Jabo tapi yang ini belum.
CR
14 September 2009
di manakah kanvas putih berada?
ruangsisa
14 September 2009
@ CR : makanya kalo nyimpen kanvas yang bener! kalo perlu kan jadi gampang carinya!