# BAND

Fabian Folklore adalah proyek yang dibangun oleh MT, Coople, Alan, dan Alux. Pertama kali rekaman di Studio 9, Bantar Kemang, Bogor tahun 1997 (kini studio itu sudah tak ada lagi).

Dalam perjalanannya, proyek Fabian Folklore ini menggabungkan beberapa orang, :
Coople Ramadhan : pencipta lagu, guitar
Alux d’bogor : lead gitar
prind : bass guitar
rudi : drums
MT : vocal
sedangkan Alan bersolo karir di Bandung… dan kini jadi jurnalis (what?!!)

lagu Fabian Folklore hanya dipublish secara online. Lagu utama dari grup ini adalah
SENJA DI KOTA HUJAN (coople), yang digagas sebagai lagu romantisme tentang kota Bogor.

Tiga lagu terakhir, puisi pagi, bangau risau, kemarau, adalah puisi Putireno baiak yang dinyanyikan oleh MT dan gitar bolong.

cover-fabian-terbang.jpg

Sejarah Fabian Folkore :

Waktu masih muda, MT dan teman-teman pernah bikin grup musik, namanya Fabian Folklore. Nama tersebut didiskusikan bertiga, antara MT, Coople, dan Alan di base camp. Itu terjadi sekitar tahun 1997, waktu pak Harto masih bertengger sebagai penguasa satu-satunya di endonesya. Sebuah lagu pertama yang mereka ciptakan berjudul “Hati Terluka”. Lagu ini diciptakan hanya dengan modal ukulele aja. Saat itu cuma MT yang bisa mainkan ukulele, maklum, kadang-kadang MT suka ngamen di metromini.

1998,  Ketiga pendiri Fabian Folklore ingin lebih serius untuk menggeluti hobi ngamen. Merekapun sering mangkal di base camp baru di Bogor, sebuah pesantren modern yang mana salah seorang manajer di sana juga menjadi anggota grup ini. Ia adalah Alux el Fabi.

Waktu mau latihan di Studio 9 Bantar Kemang, keempat orang personil awal Fabian Folklore kebingungan mencari personil tambahan. Saat itu hanya ada Coople yang lebih suka bikin lyric dan main gitar ketimbang nyanyi, Alux yang memang paling diandalkan ngegitarnya, Alan yang juga cekatan dalam memetik gitar, Ngik-ngok satu-satunya personil perempuan yang direncanakan sebagai vokalis utama, dan MT sendiri yang terpaksa menjadi vokalis karena ga ada pilihan lain.

Latihan demi latihan mereka lakukan. Satu-dua personil baru mereka coba. Ada Hendrie anak Depok yang bisa nge-drums. Namun karyawan sebuah Perusahaan Semen ini lebih cenderung menggeluti dunia kerjanya. Belum juga mendapatkan personil untuk pegang Drums dan Bass, akhirnya Alan dan Ngik-Ngok permisi dari grup ini. Mereka pindah ke Bandung. Tinggal bertiga lagi deh, Alux, Coople, dan MT.

Beruntung MT punya adik-adik yang memang terjun ke dunia musik lebih lama dari Fabian Folklore. Tanpa susah payah, akhirnya Prind bergabung sebagai pencabik Bass Guitar dan Rudi menjadi penabuh Drums. Sempat pula datang seorang Rully yang sesekali membantu memback-up vokal MT yang sudah tak nikmat lagi untuk dinikmati. Jadilah Fabian Folklore latihan di Studio 9 Bantar Kemang.

Beberapa kali latihan, Fabian Folklore berhasil menelurkan sebuah album, padahal personil Fabian Folklore tak ada satupun yang memiliki keturunan unggas. Tapi MT curiga, jangan-jangan Alux atau Coople memang masih keluarga unggas, jadi bisa bertelur. Namun karena mereka sudah bermutasi menjadi manusia, telur mereka berbentuk album lagu-lagu Fabian Folklore.

Album yang diberi judul “TERBANG” oleh MT ini berisi 5 lagu Fabian Folklore.
1. Senja di Kota Hujan
2. Terbang
3. Anak Sungai
4. Lagi Marah
5. Pelangi

Album ini resmi dirilis pada tahun 1999 dan tetap beredar secara underground di kalangan undur-undur. Setelah selesai merilis album sendiri, maka Project Fabian Folklore pun selesai. Nah, inilah kesimpulannya : Ternyata sejak awal Fabian Folklore tidak dibentuk untuk menjadi grup musik yang langgeng. Fabian Folklore hanyalah project MT, Coople, dan Alux untuk sekedar mengekspresikan diri dalam bentuk musik saja. Maka setelah project selesai, orang-orang yang terlibatpun bubaran. MT kembali ke dunianya sebagai tukang serpis komputer beberapa perusahaan dan sekali-kali online di blog. Coople makin asyik dengan pekerjaannya sebagai manajer sebuah penerbit besar di Jakarta. Alux kini sudah menjadi kepala Pondok Pesantren Modern di Tanah Kelahirannya, Bogor. Prind bergabung bersama Alux di Pesantren. Rudi kini sudah menjadi karyawan sebuah perusahaan Jepang di Cikarang.

Album Fabian Folklore ini terdaftar dalam lisensi dari Creative Commons dengan lisensi Non-Commersial. Artinya, anda bebas mengkopi, memperbanyak, asalkan tidak untuk kepentingan komersial, alias bukan untuk cari duit!

17 Responses “# BAND” →
  1. aku pasang di blog boleh yah? gmn caranya? minta code dunk. td aku coba pake embed yg di resources-nya gak bisa tuh

    Reply
  2. masukin indonesia pusaka ya, itu keren

    Reply
  3. boleh banget, meiy!

    Reply
  4. yaah codenya gak dikasi..manaaa

    Reply
  5. udah aku embed gak iso alias gatot

    Reply
  6. wah salut yang dah pnya band…padahal mbangun band solid tu ga gampang… sip…sukses ma album nya..

    Reply
  7. Bang kok ga ada tpt komennya ?Maksudnya hebat apa nih…:D?

    nggak tau ya hebat apaan??? mereka mungkin sudah dengar lagu-lagu fabian folklore pada link yang ada di sini. kalo mau komentar, memang nggak bisa di internet archive, mending di blog ini saja. GIMANA KABAR INDICO?

    Reply
  8. ooh kamu bisa nyanyi
    hmm…

    Reply
  9. sekedar cuap-cuap 😀

    Reply
  10. wow…
    baru tau. terus berkarya Bang MT.

    sukses !

    Reply
  11. good band, salam kenal bang!

    tengkyu, bro!

    Reply
  12. jadi penasaran sama suwaranya

    Reply
  13. Bang MT kapan INDONESIA RAYA nya?…..

    Reply
4 Trackbacks For This Post
  1. gimme some truth » Morning Dew

    […] BAND […]

  2. gimme some truth » less than thirteen

    […] BAND […]

  3. » Bertemu 3 dblogger RUMAH HANTU

    […] dblogger girls itu terkejut melihat seorang perempuan duduk di restoran yang paling tak disukai MT karena cara mengusir pelanggannya kurang etis. Japra melepas kacamata barunya, menguapkan dengan […]

  4. gimme some truth » Blog Archive » Senja di Kota Hujan

    […] # BAND […]

Leave a comment